e>Cute Rocking Baby Monkey

Kamis, 04 Agustus 2016

Ahmed Deedat



Syekh Ahmed Hoosen Deedat

Aku berlindung (kepada Allah) dari godaan setan yang terkutuk. Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. “Jika kamu berpaling (dari Islam dan ketaatan kepada Allah), Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.” (QS. Muhammad : 38). Mahabenar Allah.
Saudara-saudara sekalian,
Kita meragukan keajaiban dari sebuah negara yang terlahir kembali. Janji Allah yang tidak dapat ditawar telah terbukti dalam kebangkitan dan keruntuhan sebuah bangsa yang disebutkan dalam ayat yang saya baca kepada Anda dari surah Muhammad. Bagian akhir dari ayat tersebut memperingatkan kita bahwa jika kalian berbalik dari kewajiban dan tanggung jawab, maka Dia akan menggantikan kalian dengan bangsa lain.

Pribahasa Urdu menggunakan kalimat indah ini ketika menggambarkan beberapa musibah yang terjadi di sebuah umat dan berbicara tentang sebuah negara yang dapat menggantikan mereka. Sebenarnya ini adalah bahasa Alquran dan benar-benar terjadi melalui sejarah yang berulang. Pertama, Allah Swt. memilih Yahudi Bani Israil sebagaimana yang Dia katakan dalam Quran: “Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini.” (QS. Albaqarah [2]: 47).
Dengan kemuliaan itu seharusnya mereka menjadi pembawa obor pengetahuan Tuhan untuk dunia. Ini merupakan kehormatan, ini merupakan hak istimewa dan ini merupakan yang pertama bagi kaum Yahudi. Tapi karena mereka tidak mematuhi kewajiban, seorang Yahudi di antara kaum Yahudi pengikut Nabi Isa as. sebagaimana direkam di kitab Kristiani mengatakan kepada mereka: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Mattius 21: 43), dan bangsa yang akan bangkit adalah umat Islam. Hal itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada umat Islam.
Umat Islam kemudian, di antara mereka yang pertamanya adalah bangsa Arab, diberikan oleh Allah hak istimewa sebagai pembawa obor cahaya dan pengetahuan untuk dunia, namun karena mereka bersantai dan gagal membawa hasil, Allah mengganti mereka dengan bangsa lain. Dalam sejarah, kita mengingat orang Turki dan Mongol menghancurkan kerajaan Islam dan ketika mereka menerima Islam, mereka menjadi pembawa obor cahaya dan pengetahuan bagi dunia.
Sebagaimana Iqbal menggambarkan situasi ini dengan indah, “Wahai kalian orang muslim, kalian tidak akan binasa jika Iran atau Arab binasa. Kekuatan anggur tidak bergantung kemurnian botolnya. Botolnya adalah bangsa kita. Batasan kita dan kekuatan Islam tidak bergantung pada batasan geografi atau bangsa.” Inilah yang Allah kehendaki lagi; Dia memilih Yahudi lalu memilih Arab dan ketika mereka menjadi lemah, Dia memilih Turki dan ketika mereka menjadi lemah bangsa lain… dan seterusnya merupakan proses berlanjut.
Jika kalian tidak mengerjakan kewajiban, Allah Swt. akan memilih bangsa lain yang ingin. Di dunia saat ini ada ratusan juta lebih umat muslim. Miliaran kalau kita ingin berbangga! Sembilan puluh persen dari satu miliar merupakan suni. Kita telah berhenti memberikan kebaikan maka Allah memilih sebuah bangsa yang kita anggap remeh. Bangsa Iran! Orang Syiah! Sejarah buruk menimpa saudara seiman kita di Iran di mana Syah menjadi penguasa… dan nama dia kebetulan saja Muhammad. Bayangkan! Orang ini bernama Muhammad dan bukan orang yang beriman. Sulit bagi kita untuk membayangkannya saat ini, tapi sekali saja pergi ke negara itu, mencari hingga detail, lihatlah apa yang sedang terjadi.
Orang Iran ini yang terlihat seperti Syah (raja) sebenarnya hanyalah orang asing. Jika Hitler menaklukan bangsa ini dan menyerang mereka, kita dapat memahaminya. Jika Rusia menaklukan rakyat itu, kita dapat mengertinya. Tapi di sana ada orang Iran, berbahasa Persia, yang namanya Muhammad. Tapi, lihatlah ke arah mana ia membungkuk? Enam belas tahun dia melarang salat Jumat. Enam belas tahun! Kita telah menyamakan Iran dengan Syah dan Syah dengan Iran. Bagi kita mereka adalah istilah yang sama. Tapi jika Anda melihat lebih jauh, kita tahu bahwa Syah dan rakyat Iran terpisah. Mereka dalam realitasnya bagaikan orang asing satu sama lain.
Sekarang tentang kunjungan dan kesan saya terhadap Iran. Saya mulai dengan tempat di mana saya merasakan keharuman persaudaraan rakyat Iran pertama kali terhadap kami. Kebetulan ini terjadi di Roma. Saya yang pertama merasakan dan kemudian beberapa teman saya merasakannya pula di bandara udara Roma. Kami sedang menunggu pesawat, dan kami mendapat sejumlah masalah dengan visa dan salah seorang dari kami bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian dia menuju kantor Iran Air dan mengatakan masalahnya kepada wanita muda yang mengenakan pakaian Islam lengkap dan tertutup. Wallah sangat indah melihatnya… yang saya maksud adalah ketika Anda melihat orang-orang dengan pakaian seperti itu (chodur) mereka adalah orang-orang yang cantik. Jadi di sana ada seorang wanita dan kalian harus melihat bagaimana dia menangani masalah tersebut. Seseorang datang kepada kami dan mengatakan, “Tuan, jika Anda ingin melihat wanita muslim Iran yang sesungguhnya maka datanglah (ke Iran).” Saya dan beberapa orang pun pergi dan kami melihatnya. Itu adalah aroma pertama yang kami rasakan dari umat Islam Iran di Roma.
Ketika kami mendarat di Iran, kami memilih hotel bintang lima yang dahulu sebelum revolusi dikenal sebagai Hotel Hilton tapi sekarang bernama Hotel Istiqlal. Kemudian kami berkeliling ke tempat-tempat menarik dan saya akan menceritakan kepada Anda beberapa hal yang kami lihat dan saya akan menggambarkan perasaan dan pengalaman kami.
Jika saya mengingat dengan benar, tempat pertama yang kami datangi adalah pemakaman Behesht Zahra. Behesht berarti “surga” dalam bahasa Persia dan Zahra adalah gelar dari Fatimah az-Zahra yang merupakan putri Nabi Muhammad (saw.). Zahra berarti cahaya. Jadi nama tempat pemakaman tersebut adalah Surga yang Bercahaya.
Sebelum tiba di Iran, saya pernah membaca di koran tentang pemakaman Behesht Zahra. Saya ingat ketika Imam Khomeini tiba di Teheran beliau berkunjung ke pemakaman. Saya berpikir, kenapa dia pergi ke pemakaman? Untuk berdoa? Ya! Untuk orang yang meninggal? Ya! Ketika Anda memikirkan pemakaman di sini, Afrika Selatan, Anda mengingat jalan Brook, Riverside, dan lainnya. Anda tidak bisa membayangkan bahwa pemakaman (Behest Zahra) ini luasnya berkilo-kilo. Anda tidak bisa membayangkannya! Ini adalah tanah terbuka yang dapat menampung satu atau dua juta manusia. Orang berkumpul di sini karena ini adalah tempat termudah untuk meluapkan emosi dan beban spiritual karena di sana Anda memiliki syuhada. Ada 70.000 lebih syuhada dalam peristiwa revolusi dan 100.000 luka-luka. Masyarakat dengan slogan “Allahu Akbar” sebagai senjata mereka telah menghancurkan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah. Jadi kami pergi ke pemakaman ini dan terdapat lebih dari satu juta orang di sana. Pria, wanita dan anak-anak termasuk kami benar-benar terinspirasi oleh antusiasme dan perasaan saudara-saudari kami di sana.
Saat itu pertengahan musim dingin, pria, wanita, dan anak-anak duduk di tanah yang dingin selama berjam-jam. Pertengahan musim dingin di bawah tanpa karpet atau kursi! Sebuah bangsa yang dapat menahan disiplin berjam-jam, dan Anda hanya dapat membayangkan takdir Allah apa yang direncakan bagi mereka. Satu atau dua hari kemudian dalam program kunjungan, saya membaca pemakaman Behesht Zahra, lagi. Pertama kali kami pergi untuk ceramah, kami melihat di kuburan orang-orang membaca puisi kesedihan dan doa dan saya pikir kunjungan kedua ini akan berlebihan. Tapi kenapa harus pergi dua kali? Saya telah melihat pemakaman ini. Tapi seluruh teman saya pergi dan saya pikir kalau semua orang pergi, ini tidak akan baik bagi saya untuk tetap di hotel bersantai ketika seluruh teman saya pergi dengan bus menuju pemakaman.
Kemudian saya pergi dan saya menjadi sangat bahagia. Karena kunjungan kedua ini adalah ketika Kamis sore dan Kamis di Iran seperti Sabtu bagi kita. Puluhan ribu orang berada di pemakaman. Ini hal biasa. Seperti hari raya raya (id). Puluhan ribu orang di sana, tidak lain kecuali untuk mengisi baterai spiritual mereka. Ini merupakan hal yang tidak akan terlupakan. (Ucapan) “Putraku memberikan hidupnya bagi Islam” atau “Ayahku memberikan jiwanya untuk Islam” menunjukkan bahwa mereka memberikan hidup mereka untuk Islam. Dengan cara seperti ini, setiap Kamis merupakan suntikan spiritual dan pengingat bahwa mereka akan memberikan hidup untuk Islam.
Ketika berkeliling, terdapat sebuah balai kota yang dapat menampung 16.000 orang, dibandingkan dengan balai kota di Afrika Selatan, yaitu Good Hope Center di Capetown, yang hanya dapat menampung 8.000 orang. Bangunan itu didirkan oleh Syah untuk menyombongkan “Mitos Aria”-nya. Dia membanggakan tidak hanya bahwa dia Shahanshah atau raja seluruh raja, tapi juga bahwa dia sebagai Aryamehr, cahaya orang-orang Aria. Inikah penyakit orang-orang Aria? Ingat bualan Hitler tentang menjadi Aria karena orang Jerman adalah orang Aria. Kemudian orang Hindu membual bahwa mereka orang Aria. Jika masyarakat saya, orang Gujarat, bukan muslim maka mereka akan membual juga untuk menjadi Aria seperti mereka. Mantan Syah ini menyatakan diri sebagai cahaya orang-orang Aria dan membangun monumen ini sebagai penghormatan. Dia membangun monumen lainnya dengan menghabiskan biaya jutaan untuk memperingati leluhurnya Cyrus Agung, seorang penyembah berhala, musyrik dan memboroskan kekayaan negara untuk kepentingannya.
Tahun 1984 dia berencana mengadakan Olimpiade di Tehran untuk menyombongkan egonya. Di balai kota ini kami melihat atletik dan akrobatik. Wallah, sayangnya kita, muslim Afrika Selatan, seperti orang yang lemah dan membuat kita lebih buruk lagi dari hal itu. Pemuda kita tidak melakukan aktivitas seperti itu. Di sana dilakukan atletik, gimnastik, akrobatik yang tidak kita lakukan. Hal seperti itu bukan untuk kita; yang melakukan jogging, Anda tahu, anak-anak muda yang ketika saya bertemu mereka saya berjabat tangan dengan mereka dan mereka seperti orang lemah. Tapi hampir setiap pemuda yang Anda temui di Iran terlihat seperti atlet. Mereka melakukan olah raga yang biasa dan hal itu membuat kami senang karena mereka tidak membicarakan Iran. Mereka tidak bicara tentang Iran “Kami orang Iran, kami orang Aria” justru mereka berbicara tentang Islam, Islam dan Islam. Tidak ada satu pun wanita setengah telanjang, tidak ada satu pun. Jika Syah mempunyai caranya, jika dia masih hidup dan menjalankan rencananya, Anda bisa bayangkan akan ada wanita setengah telanjang di sana yang setiap orang bisa melihat hingga puas.
Di Iran segala sesuatu berhubungan dengan Islam untuk memperkuat moral masyarakat, membangkitkan ribuan pria dan wanita. Kami tergetar melihat anak-anak kami, kami merasa mereka anak-anak kami, saudara kami sendiri, dan kami benar-benar tergetar. Kami melihat hal itu sebagai hal yang anak-anak kita juga bisa lakukan. Kemudian kami pergi melewati parade militer dengan berbagai kelompok lelaki Iran dan tidak ada kekurangan kekuatan di sana. Anda tahu, beberapa orang ingin pergi dan menolong saudara seiman kita di Iran. Alhamdulillah di sana tidak kekurangan kekuatan; yang mereka inginkan hanya alat dan senjata. Jika bangsa Iran memiliki senjata militer seperti yang Israel miliki, seluruh Timur Tengah akan bebas dari intervensi asing dalam sekejap. Inilah bangsa yang bisa melakukannya. Semangat jihad ada pada setiap dan seluruh pria dan wanita di negara itu. Seluruh masyarakat terlibat dalam mempromosikan Islam. Kita berbicara tentang 20 juta orang yang mampu mewujudkannya. Jika mereka memiliki senjata dan materi, setiap wanita pria dan anak-anak akan pergi berjihad.
Kemudian kami mengunjungi tawanan perang Irak. Sebagaimana yang Anda tahu perang ini dimulai oleh Irak dengan menyerang Iran. Seluruh negara dalam keadaan kacau. Irak merasa bahwa jika Yahudi dapat melakukannya ke bangsa Arab dalam waktu 6 hari, maka mereka bisa melakukannya kepada Iran dalam waktu 3 hari. Seluruh dunia berpikir dalam waktu satu minggu Iran akan hancur berkeping-keping. Tahukah Anda sudah berapa lama sekarang ini? Ini sudah setengah tahun dan bahkan lebih. Alhamdulillah, di awal perbandingannya 20 berbanding 1 dalam hal pasukan dan material, namun bangsa Iran membalikan posisi dan menjadikannya 1 berbanding 3 bagi mereka. Mereka mampu memukul balik (Irak). Mereka memiliki kembali seluruh wilayah mereka dan sebuah bukit yang dinamai Allahu Akbar. Alhamdulillah mereka melakukannya dengan baik.

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi / Ar-Razi (Tehran, 864-930)

 

  BIOGRAFI Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Masehi dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Masehi. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya. Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat. Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran. Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim. Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad. Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya. 

KONTRIBUSI
Dalam bidang kedokteran cacar atau campak 

Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar: "Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi." Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut." Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini. Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan.

Alergi dan demam 

 Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. 

 farmasi

 Pada bidangfarmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri. 

Etika kedokteran 

 Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang dokter. Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.

Senin, 10 Juni 2013

Karya Tulis by. KIR SMA IPIEMS Surabaya ... ^^




LOMBA KARYA ILMIAH 2013
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG





Penerapan Cara Bercocok Tanam Alternatif terhadap Pertanian Berkelanjutan (Sustainability agriculture )


Oleh :
Herviani Shintia Utami
Amelia Setyaning
Dyah Aminingtyas

SMA IPIEMS SURABAYA
2013

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang  Maha Esa atas rahmat, kekuatan, serta kesehatan yang diberika kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan “ Karya Tulis Ilmiah “ dengan tema   “ Srategi Mewujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal “ melalui pengelolaan lingkungan  untuk pertanian berkelanjutan ( Sustainability agriculture) .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing kami dalam  menulis dan mendampingi kami dalam  melakukan program percobaan urban farming  yang kami lakukan. Serta terimakasih kepada teman – teman yang telah membantu melancarkan jalannya percobaan urban farming sehingga kami dapat berbagi dalam  bentuk makalah yang telah kami selesaikan. Semoga makalah ini dapat berguna sebagai referensi dibidang yang sama


                                                                      Surabaya, Mei 2013
                                                                               Penulis,


  
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurangnya lahan pertanian saat ini mulai menjadi masalah baru yang jika tidak diatasi maka akan menyebabkan berkurangnya produksi bahan makanan pokok. Semakin meningkatnya pembangunan di kota-kota besar menyebabkan lahan penyerapan air sangat sulit di jumpai, apalagi lahan untuk pertanian. Hal tersebut semakin menguatkan anggapan bahwa pertanian hanya dapat dilakukan di pedesaan.  Namun anggapan tersebut dapat ditentang, karena bercocok tanam juga dapat dilakukan di kota besar dengan memanfaatkan sisa lahan yang dapat di manfaatkan sebagai lahan pertanian, misalnya di rumah-rumah penduduk, taman-taman kota, atau bahkan di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan dengan caraalternatif  bertanam agar dapat memberikan pelajaran lebih kepada masyarakat dan para remaja untuk ikut menjaga, melestarikan dan menumbuhkan ide-ide baru untuk mendukung kemajuan disektor pertanian. Cara alternatif bertanam yang dimaksudkan adalah tidak membutuhkan lahan yang luas untuk melakukan aktivitas pertanian tetapi dengan menggunakan media baru dalam bercocok tanam misalnya dengan cara menanam  hidroponik,  bahan-bahan bekas yang tidak berguna (sampah) atau bahkan memanfaatkan properti yang terdapat pada masing-masing tempat seperti misalnya garasi mobil, pagar rumah, membuat tali-tali yang di sambungkan dari satu tempat ke tempat lain di taman-taman dll.
Muncul lagi ide baru untuk menyempurnakan pengelolaan lahan perkotaan dengan cara salah satunya adalah urban farming. Urban Farmingadalah pertanian dalam kota atau pemanfaatan lahan kosong yang digunakan untuk pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan supaya dapat memenuhi kebutuhan pangan, keindahan, dan kesehatan bagi masyarakat kota. Urban farming merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan kota hijau karena meningkatkan jumlah tanaman yang ada di kota serta dapat dimanfaatkan juga untuk mencapai pertanian berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal.
Meningkatnya kebutuhan pangan, semakin mahalnya harga bahan-bahan pokok dipasaran menyebabkan para petani kewalahan menghadapi masalah tersebut. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa urban farming dapat membantu mengatasi masalah tentang semakin menurunnya bahan makanan pokok yang berbasis kearifan lokal. Dengan adanya hal tersebut, jika diterapkan program urban farming yang dilakukan dengan cara alternatif bercocok tanam menggunakan objek tanaman yang berbasis kearifan lokal maka produktifitas bahan pangan yang berbasis kearifan lokal dapat ditingkatkan guna mencukupi kebutuhan masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik permasalahan yaitu,  bagaimana menerapkan program urban farming dengan cara bercocok tanam alternatif menggunakan media baru yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas pertanian di perkotaan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk memulai program urban farming secara serentak diseluruh kota  dengancara alternatif bercocok tanam menggunakan media tanam baru guna melakukan aktivitas pertanian di daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit sehingga pertanian berkelanjutan dapat diterapkan dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat terwujud bukan hanya didaerah pedesaan namun juga didaerah perkotaan.
Manfaat Penelitiaan
Manfaat penelitian yang dilakukan ini dapat di bagi menjadi tiga yaitu :
1.      Bagi Siswa
Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang menerapkan urban farming dengan cara alternatif bercocok tanam  menggunakan media baru guna melestarikan dan membentuk serta mempertahankan pertanian berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal. Bukan hanya dapat dilakukan di pedesaan namun juga di perkotaan. Serta mendorong para siswa untuk berkreativitas untuk memberikan ide-ide baru yang dapat mendukung terbentuknya pertanian berkelanjutan agar produksi bahan pangan berbasis kearifan lokal dapat lebih dikembangkan lagi.
2.      Bagi Petani
Bagi petani penelitian ini bermanfaat untuk referensi baru guna pemanfaatan lahan sempit untuk  pertanian berkelanjutan, serta membantu para petani untuk ikut menjaga terbentuknya sektor pertanian yang lebih maju berbasiskan kearifan lokal.
3.      Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat penelitian ini berfungsi untuk memanfaatkan lahan sempit baik di pekarangan rumah ataupun taman-taman kecil utuk melakukan pertanian dengan caraalternative bercocok tanam menggunakan media baru yang dapat membantu untuk meningkatkan produksi bahan pangan berbasis kearifan lokal yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Urban Farming
Urban farming merupakan program pertanian yang dilakukan oleh penduduk desa yang melakukan urbanisasi ke kota dengan menggunakan lahan sempit, Atau dapat disebut juga dengan pemanfaatan lahan sempit untuk aktivitas pertanian yang dilakukan diperkotaan.Definisi Urban Farming sendiri menurut Balkey M adalah rantai industri yang memproduksi, memproses dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota. Urban farming juga menggunakan properti yang dapat membantu jalannyadilakukannya urban farming,  contohnya barang-barang bekas seperti botol, pipa bekas, kawat bekas dll, serta dapat menggandakan manfaat barang misalnya pagar rumah bisa menjadi salah satu media tanam dalam melakukan urban farming.
Media tanam hanya salah satu ciri dari urban farming, selain itu urban farming juga membutuhkan kreatifitas serta keterampilan.Urban farming juga memberikan kontribusi penyelamatan lingkungan terkait pemberdayaan sampah organik yang jumlahnya cukup tinggi, sekaligus menciptakan kota yang bersih. Dilakukannya urban farmingkota akan menjadi semakin hijau sehingga dapat menjadi media penangkap oksigen guna meningkatkan mutu lingkungan dengan mengoptimalkan sisa lahan sekitar rumah. Selain itu urban faming juga berfungsi untuk ruang terbuka hijau yang bersifat memperbaiki tatanan ekologis perkotaan yang syarat polusi.
Mengingat teknologi pertanian perkotaan yang minimalis, memungkinkan untuk diterapkan rumah-rumah, sekolah, pertokoan dan perkantoran kawasan pemukiman lainnya,jenis tanaman pun beragam baik jenis bunga,buah,tanaman obat sayur mayur. Khusus di rumah sekolah dapat dianjurkan sebagai extra kurikuler sekolah (pendidikan karakter).Menurut beberapa pakar lingkungan dan pertanian, urban farming adalah rantai industri pertanian yang memproduksi,memproses, menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota.  Semua kegiatan dilakukan dengan metoda using dan re-using sumber alam dan limbah perkotaan. Urban Farming juga sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan lahan tidur dan lahan kristis yang dibiarkan pemiliknya terbengkalai umumnya lahan tidur ini ditumbuhi tumbuhan liar semak belukar tak jarang pula menjadi lokasi pembuangan sampah. Lahan tidur milik pribadi ini yang dibiarkan semak tentunya mengganggu pemandangan bahkan menjadi sarang binatang berbisa. Dengan menggalakkan pertanian perkotaan tentunya telah membangun kesadaran masyarakat urban akan pentingnya memberdayakan sisa lahan yang ada, apa lagi pengelolaannya dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat secara gotong royong. Urban farming sekaligus akan mendorong meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat. 

Kelebihan Urban Farming

Urban farming merupakan program yang adakan untuk membuat lahan sempit dapat berfungsi sebagai tempat untuk melakukan aktivitas pertanian. Urban farming tentu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah :
1.      Menjadikan lahan sempit menjadi tempat untuk pertanian yang menguntungkan.
2.      Jika urban farming serentak dilakukan, maka kota hijau akan terwujud.
3.      Sebagai penunjang serta alat untuk mewujudkan ketahan pangan berbasis kearifan lokal.

Kelemahan Urban Farming
Urban farming selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan antara lain

1.      Membutuhan media seperti kawat yang di rangkai bertingkat untuk peletakan polybag dalam media tanam vertikal.
2.      Membutuhkan energi listrik untuk menggerakkan filter pada media tanam hidroponik.
3.      Membutuhkan keahlian serta ketelatenan dalam perawatan tanaman yang dilakukan secara urban farming.

Cara melakukan urban farming

Urban farming sangat mudah dilakukan,  hanya di butuhkan penyesuaian dengan media tanam yang dipakai. Tata cara penanamandan  penyemaian masih tetap sama, hanya saja penggunaan media tanam yang berbeda.

Manfaat urban farming

 Manfaat dilakukannya urban farming  ini banyak sekali, karena dilihat dari tujuan diadakannya program urban farming ini adalah untuk memperbaiki ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal serta menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kota hijau sehingga ketersediaan oksigen untuk pernafasan tercukupi, mengurangi pemanasan bumi yang terjadi serta untuk memebuhi kebutuhan hobi bagi yang menyukai aktifitas penghijauan serta memancing kreatifitas remaja dan masyarakat untuk memunculkan ide-ide baru yang dapat memperbaiki atau menjadikan urban farming menjadi lebih baik lagi bukan hanya dari segi media tanam yang digunakan.

Media tanam
media tanam meupakan salah satu aspek penting dalam urban farming, karena dalam penggunaan media tanam dapat menetukan persentase banyaknya tanaman yang akan dibudidayakan dengan cara urban farming tersebut. Misalnya penggunaan polybag tanaman yang dapat dibudidayakan cukup banyak dengan menggunakan media baru seperti kawat bertingkat sehingga polybag dapat disusun secara vertikal karena terbatasnya lahan, atau dapat tetap menggunakan lahan tersisa dengan media tiang, media tiang ini dapat di gandakan fungsinya sebagai media tanam baru bagi tanaman yang merambat serta dapat dijadikan untuk tempat parkir mobil atau sebagai gazebo kecil yang hijau di daerah perkotaan.

Tanaman yang berbasis kearifan lokal
Tanaman yang berbasis kearifan lokal merupakan tanaman yang memiliki manfaat mulai dari batang, daun, buah ataupun bunga. Manfaat tersebut dapat digunakan misalnya untuk bahan pokok untuk dikonsumsi ataupun obat herbal yang bermanfaat.  Tanaman berbasis kearifan lokal ini juga berfungsi untuk menaikkan kualitas ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal yang saat ini mulai menjadi masalah karena semankin meningkatnya minat masyarakat yang lebih memilih produk ekspor dari pada impor, sedangkan masalah tersbut dapat diatasi dengan cara melakuka program urban farming yang dikhususkan pada tanaman yang berbasis kearifan lokal, sehingga kualitas produk dalam negeri dalam bidang pertanian, bahan pangan yang berbasis kearifan lokal dapat diminati oleh masyarakat.

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian kali ini kami menggunakan dua metode untuk membantu kelancaran jalannya penelitia ini. Metode observasi dan metode literatur.
1.      Metode Observasi
Metode observasi  yaitu turun langsung ke lapangan, yang di maksudkan  turun langsung ke lapangan adalah kami melakukan observasi mendata tentangurban farming dengan caraalternative  bercocok tanam menggunakan media tanam baru. Setelah mendapatkan data dari observasi yang kami lakukan, maka kami mencoba untuk menerapkan urban farming yang mengarah pada ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal. Selama kami melakukan percobaan tersebut kami juga mengamati cocok atau tidaknya program urban farming untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan untuk pertanian berkelanjutan guna memajukannya ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal.

2.      Metode Telaah Literatur
Metode telaah literatur yaitu mengumpulkan data dan informasi yang kami butuhkan seputar urban farming, cara alternatif bercocok tanam dan berbagai macam media baru untuk melakukan urban farming serta bahan pangan yang berbasis kearifan lokal . Data atau informasi yang kami dapatkan dapat berasal dari buku-buku panduan ataupun informasi maya yaitu internet. 
  
BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil Observasi
Observasi untuk penelitian kali ini kami lakukan di lingkungan sekolah kami SMA IPIEMS Surabaya. Observasi kami lakukan di sekolah, karena sekolah kami membentuk organisasiyang bernama “ Eco School “. Organisasi tersebut dibentuk dan memiliki tujuan untuk menjalankan progam penghijauan sekolah. Salah alasan yang membuat kami memutuskan ntuk menjadikan sekolah kami sebagai objek observasi adalah program yang sedang dijalankan oleh organisasi “ Eco School “ , salah satu program penghijauan yang sedang dilakukan dengan media vertikal, ini menjadikan daya tarik bagi kami untuk melakukan observasi di sekolah kami. Media tanam yang digunakan pada program penghijauan  yang dilakukan di sekolah kami adalah pot yang disususn secara vertikal karena terbatasnya lahan sisa yang ada. tanaman yang digunakan adalah tanaman hias yang tidak sulit untuk perawatannya.
Selain dilingkungan sekolah, kami melakukan observasi di lingkungan rumah, berikut gambar yang kami dapatkan sebagai hasil observasi kami :
                                                                        ( Gambar observasi didaerah perumahan )
Dari observasi yang kami lakukan dilingkungan perumahan kota Surabaya, kami mendapatkan salah satu penerapan urban farming oleh masyarakat dengan media tanam tetap menggunakan sisa lahan dan menggandakan fungsi garasi mobil sebagai media baru dalam bercocok tanam. Tanaman yang digunakan dalam gambar diatas dikhususkan untuk taaman merambat yang kemudian bermanfaat untuk menjadikan garasi teduh, contohnya adalah tanaman markisa dan pare.  Markisa dan pare merupakan salah satu tanaman merambat  yang juga bermanfaat sebagai bahan yang dapat dikonsumsi. Selain menghemat pengeluaran program urban farming juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk melestarikan bahan pangan yang berbasis kearifan lokal tersendiri.

                                            ( Gambar observasi disekolah kami SMA IPIEMS Surabaya )
Pada observasi yang kedua, kami melakukannya disekolah kami. Karena melihat program penghijauan yang diadakan disekolah kami juga menggunakan program yang sama, hanya saja penggunaan tanaman yang berbeda. Jika dalam urban farming tanaman yang digunakan adalah tanaman pertanian atau tanaman yang nantinya akan bermanfaat untuk dikonsumsi, untuk penghijauan disekolah kami tanaman yang digunakan tidak lain adalah tanaman hias. Pada urban farming penggunaan tanaman yang berbasis kearifan lokal sudah pasti, namun urban farming  juga dapat menggunakan tanaman yang juga berfungsi sebagai bahan obat herbal alami, jadi untuk program urban farming  itu sendiri bukan hanya dikhusukan pada tanaman yang bermanfaat untuk bahan pangan, melainkan uga dapat menggunakan tanaman yang berguna untuk hal lainnya.
Setelah melakukan observasi di dua lokasi, kami mulai merencanakan untuk melakukan program urban farming ditempat lain. Lokasi yang kami pilih untuk melakukan percobaan urban farming adalah labolatorium sekolah kami SMA IPIEMS Surabya yang memiliki sisa lahan sempit sehingga kami dapat memanfaatkannya sebagai lokasi percobaan urban farming, sehingga dapat menambah pengetahuan kami serta melengkapi karya tulis yang kami buat.
Setelah menyiapkan lokasi untuk melakukan percobaan urban farming, kami mulai memilih media tanam sebagai media yang nantinya akan kami gunakan, media tanam yang kami gunakan untuk percobaan kali ini adalah pot, karena mengingat program urban farming juga memanfaatkan peralatan yang sudah tidak digunakan lagi sehingga dapat berguna kembali. Pot yang kami gunakan adalah sisa dari pot yang tanamannya sudah tdak dapat tumbuh lagi, selain itu kami juga menggunakan media tanam hidroponik karena mengingat banyaknya wadah sisa penelitian yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SMA IPIEMS Surabaya setelah melakukan study tour. Jenis tanaman yang kami gunakan tentunya adalah tanaman yang berbasis kearifan lokal seperti sawi, tomat dan pare. Kami menggunakan tanaman pare, sawi dan tomat dikarenakan tanaman tersebut kebanyakan digunakan setiap hari untuk bahan pangan masyarakat. Jika kita dapat menanam dan menghasilkan hasil yang baik dengan perawatan sendiri kenapa tidak kita melakukan program urban farming secara serentak dengan jenis tanaman yang berguna yang kita inginkan, hal ini dapat merubah kualitas bahan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat lebih melestarikan bahan pangan lokal.   

             (Gambar percobaan program urban farming yang kami lakukan di labolatorium SMA IPIEMS Surabaya )
Setelah kami melakukan observasi dan melakukan percobaan langung tentang urban farming,  kami menyimpulkan bahwa program uraban farming dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tentang pengelolaan lingkungan untuk pertanian berkelanjutan ( sustainability agriculture ), guna menwujudkan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal.
                                                               
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari penerapan urban farming  dilihat dari permasalahan yang ada dan observasi serta percobaan penerapan urban farming yang telah kami lakukan di sekolah kami, maka program urban farming dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi bagaimana mengelola lingkungan untuk mencapai pertanian berkelanjutan sehingga ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat terwujud.

Saran
Saran yang ingin kami ajukan setelah melakukan beberapa observasi dan melakukan penerapan langsung program urban farmng di sekolah  adalah, pemerintah segera merealisasikan program urban farming  secara merata di seluruh Indonesia agar permasalahan pengelolaan lingkungan dapat diatasi dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat ditingkatkan kembali melalui urban faming.

  
DAFTAR PUSTAKA




" Semoga bermanfaat dan trimakasih ... ^^ "