e>Cute Rocking Baby Monkey

Senin, 10 Juni 2013

Karya Tulis by. KIR SMA IPIEMS Surabaya ... ^^




LOMBA KARYA ILMIAH 2013
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG





Penerapan Cara Bercocok Tanam Alternatif terhadap Pertanian Berkelanjutan (Sustainability agriculture )


Oleh :
Herviani Shintia Utami
Amelia Setyaning
Dyah Aminingtyas

SMA IPIEMS SURABAYA
2013

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang  Maha Esa atas rahmat, kekuatan, serta kesehatan yang diberika kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan “ Karya Tulis Ilmiah “ dengan tema   “ Srategi Mewujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal “ melalui pengelolaan lingkungan  untuk pertanian berkelanjutan ( Sustainability agriculture) .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing kami dalam  menulis dan mendampingi kami dalam  melakukan program percobaan urban farming  yang kami lakukan. Serta terimakasih kepada teman – teman yang telah membantu melancarkan jalannya percobaan urban farming sehingga kami dapat berbagi dalam  bentuk makalah yang telah kami selesaikan. Semoga makalah ini dapat berguna sebagai referensi dibidang yang sama


                                                                      Surabaya, Mei 2013
                                                                               Penulis,


  
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurangnya lahan pertanian saat ini mulai menjadi masalah baru yang jika tidak diatasi maka akan menyebabkan berkurangnya produksi bahan makanan pokok. Semakin meningkatnya pembangunan di kota-kota besar menyebabkan lahan penyerapan air sangat sulit di jumpai, apalagi lahan untuk pertanian. Hal tersebut semakin menguatkan anggapan bahwa pertanian hanya dapat dilakukan di pedesaan.  Namun anggapan tersebut dapat ditentang, karena bercocok tanam juga dapat dilakukan di kota besar dengan memanfaatkan sisa lahan yang dapat di manfaatkan sebagai lahan pertanian, misalnya di rumah-rumah penduduk, taman-taman kota, atau bahkan di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan dengan caraalternatif  bertanam agar dapat memberikan pelajaran lebih kepada masyarakat dan para remaja untuk ikut menjaga, melestarikan dan menumbuhkan ide-ide baru untuk mendukung kemajuan disektor pertanian. Cara alternatif bertanam yang dimaksudkan adalah tidak membutuhkan lahan yang luas untuk melakukan aktivitas pertanian tetapi dengan menggunakan media baru dalam bercocok tanam misalnya dengan cara menanam  hidroponik,  bahan-bahan bekas yang tidak berguna (sampah) atau bahkan memanfaatkan properti yang terdapat pada masing-masing tempat seperti misalnya garasi mobil, pagar rumah, membuat tali-tali yang di sambungkan dari satu tempat ke tempat lain di taman-taman dll.
Muncul lagi ide baru untuk menyempurnakan pengelolaan lahan perkotaan dengan cara salah satunya adalah urban farming. Urban Farmingadalah pertanian dalam kota atau pemanfaatan lahan kosong yang digunakan untuk pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan supaya dapat memenuhi kebutuhan pangan, keindahan, dan kesehatan bagi masyarakat kota. Urban farming merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan kota hijau karena meningkatkan jumlah tanaman yang ada di kota serta dapat dimanfaatkan juga untuk mencapai pertanian berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal.
Meningkatnya kebutuhan pangan, semakin mahalnya harga bahan-bahan pokok dipasaran menyebabkan para petani kewalahan menghadapi masalah tersebut. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa urban farming dapat membantu mengatasi masalah tentang semakin menurunnya bahan makanan pokok yang berbasis kearifan lokal. Dengan adanya hal tersebut, jika diterapkan program urban farming yang dilakukan dengan cara alternatif bercocok tanam menggunakan objek tanaman yang berbasis kearifan lokal maka produktifitas bahan pangan yang berbasis kearifan lokal dapat ditingkatkan guna mencukupi kebutuhan masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik permasalahan yaitu,  bagaimana menerapkan program urban farming dengan cara bercocok tanam alternatif menggunakan media baru yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas pertanian di perkotaan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk memulai program urban farming secara serentak diseluruh kota  dengancara alternatif bercocok tanam menggunakan media tanam baru guna melakukan aktivitas pertanian di daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit sehingga pertanian berkelanjutan dapat diterapkan dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat terwujud bukan hanya didaerah pedesaan namun juga didaerah perkotaan.
Manfaat Penelitiaan
Manfaat penelitian yang dilakukan ini dapat di bagi menjadi tiga yaitu :
1.      Bagi Siswa
Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang menerapkan urban farming dengan cara alternatif bercocok tanam  menggunakan media baru guna melestarikan dan membentuk serta mempertahankan pertanian berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal. Bukan hanya dapat dilakukan di pedesaan namun juga di perkotaan. Serta mendorong para siswa untuk berkreativitas untuk memberikan ide-ide baru yang dapat mendukung terbentuknya pertanian berkelanjutan agar produksi bahan pangan berbasis kearifan lokal dapat lebih dikembangkan lagi.
2.      Bagi Petani
Bagi petani penelitian ini bermanfaat untuk referensi baru guna pemanfaatan lahan sempit untuk  pertanian berkelanjutan, serta membantu para petani untuk ikut menjaga terbentuknya sektor pertanian yang lebih maju berbasiskan kearifan lokal.
3.      Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat penelitian ini berfungsi untuk memanfaatkan lahan sempit baik di pekarangan rumah ataupun taman-taman kecil utuk melakukan pertanian dengan caraalternative bercocok tanam menggunakan media baru yang dapat membantu untuk meningkatkan produksi bahan pangan berbasis kearifan lokal yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Urban Farming
Urban farming merupakan program pertanian yang dilakukan oleh penduduk desa yang melakukan urbanisasi ke kota dengan menggunakan lahan sempit, Atau dapat disebut juga dengan pemanfaatan lahan sempit untuk aktivitas pertanian yang dilakukan diperkotaan.Definisi Urban Farming sendiri menurut Balkey M adalah rantai industri yang memproduksi, memproses dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota. Urban farming juga menggunakan properti yang dapat membantu jalannyadilakukannya urban farming,  contohnya barang-barang bekas seperti botol, pipa bekas, kawat bekas dll, serta dapat menggandakan manfaat barang misalnya pagar rumah bisa menjadi salah satu media tanam dalam melakukan urban farming.
Media tanam hanya salah satu ciri dari urban farming, selain itu urban farming juga membutuhkan kreatifitas serta keterampilan.Urban farming juga memberikan kontribusi penyelamatan lingkungan terkait pemberdayaan sampah organik yang jumlahnya cukup tinggi, sekaligus menciptakan kota yang bersih. Dilakukannya urban farmingkota akan menjadi semakin hijau sehingga dapat menjadi media penangkap oksigen guna meningkatkan mutu lingkungan dengan mengoptimalkan sisa lahan sekitar rumah. Selain itu urban faming juga berfungsi untuk ruang terbuka hijau yang bersifat memperbaiki tatanan ekologis perkotaan yang syarat polusi.
Mengingat teknologi pertanian perkotaan yang minimalis, memungkinkan untuk diterapkan rumah-rumah, sekolah, pertokoan dan perkantoran kawasan pemukiman lainnya,jenis tanaman pun beragam baik jenis bunga,buah,tanaman obat sayur mayur. Khusus di rumah sekolah dapat dianjurkan sebagai extra kurikuler sekolah (pendidikan karakter).Menurut beberapa pakar lingkungan dan pertanian, urban farming adalah rantai industri pertanian yang memproduksi,memproses, menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota.  Semua kegiatan dilakukan dengan metoda using dan re-using sumber alam dan limbah perkotaan. Urban Farming juga sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan lahan tidur dan lahan kristis yang dibiarkan pemiliknya terbengkalai umumnya lahan tidur ini ditumbuhi tumbuhan liar semak belukar tak jarang pula menjadi lokasi pembuangan sampah. Lahan tidur milik pribadi ini yang dibiarkan semak tentunya mengganggu pemandangan bahkan menjadi sarang binatang berbisa. Dengan menggalakkan pertanian perkotaan tentunya telah membangun kesadaran masyarakat urban akan pentingnya memberdayakan sisa lahan yang ada, apa lagi pengelolaannya dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat secara gotong royong. Urban farming sekaligus akan mendorong meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat. 

Kelebihan Urban Farming

Urban farming merupakan program yang adakan untuk membuat lahan sempit dapat berfungsi sebagai tempat untuk melakukan aktivitas pertanian. Urban farming tentu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah :
1.      Menjadikan lahan sempit menjadi tempat untuk pertanian yang menguntungkan.
2.      Jika urban farming serentak dilakukan, maka kota hijau akan terwujud.
3.      Sebagai penunjang serta alat untuk mewujudkan ketahan pangan berbasis kearifan lokal.

Kelemahan Urban Farming
Urban farming selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan antara lain

1.      Membutuhan media seperti kawat yang di rangkai bertingkat untuk peletakan polybag dalam media tanam vertikal.
2.      Membutuhkan energi listrik untuk menggerakkan filter pada media tanam hidroponik.
3.      Membutuhkan keahlian serta ketelatenan dalam perawatan tanaman yang dilakukan secara urban farming.

Cara melakukan urban farming

Urban farming sangat mudah dilakukan,  hanya di butuhkan penyesuaian dengan media tanam yang dipakai. Tata cara penanamandan  penyemaian masih tetap sama, hanya saja penggunaan media tanam yang berbeda.

Manfaat urban farming

 Manfaat dilakukannya urban farming  ini banyak sekali, karena dilihat dari tujuan diadakannya program urban farming ini adalah untuk memperbaiki ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal serta menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kota hijau sehingga ketersediaan oksigen untuk pernafasan tercukupi, mengurangi pemanasan bumi yang terjadi serta untuk memebuhi kebutuhan hobi bagi yang menyukai aktifitas penghijauan serta memancing kreatifitas remaja dan masyarakat untuk memunculkan ide-ide baru yang dapat memperbaiki atau menjadikan urban farming menjadi lebih baik lagi bukan hanya dari segi media tanam yang digunakan.

Media tanam
media tanam meupakan salah satu aspek penting dalam urban farming, karena dalam penggunaan media tanam dapat menetukan persentase banyaknya tanaman yang akan dibudidayakan dengan cara urban farming tersebut. Misalnya penggunaan polybag tanaman yang dapat dibudidayakan cukup banyak dengan menggunakan media baru seperti kawat bertingkat sehingga polybag dapat disusun secara vertikal karena terbatasnya lahan, atau dapat tetap menggunakan lahan tersisa dengan media tiang, media tiang ini dapat di gandakan fungsinya sebagai media tanam baru bagi tanaman yang merambat serta dapat dijadikan untuk tempat parkir mobil atau sebagai gazebo kecil yang hijau di daerah perkotaan.

Tanaman yang berbasis kearifan lokal
Tanaman yang berbasis kearifan lokal merupakan tanaman yang memiliki manfaat mulai dari batang, daun, buah ataupun bunga. Manfaat tersebut dapat digunakan misalnya untuk bahan pokok untuk dikonsumsi ataupun obat herbal yang bermanfaat.  Tanaman berbasis kearifan lokal ini juga berfungsi untuk menaikkan kualitas ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal yang saat ini mulai menjadi masalah karena semankin meningkatnya minat masyarakat yang lebih memilih produk ekspor dari pada impor, sedangkan masalah tersbut dapat diatasi dengan cara melakuka program urban farming yang dikhususkan pada tanaman yang berbasis kearifan lokal, sehingga kualitas produk dalam negeri dalam bidang pertanian, bahan pangan yang berbasis kearifan lokal dapat diminati oleh masyarakat.

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian kali ini kami menggunakan dua metode untuk membantu kelancaran jalannya penelitia ini. Metode observasi dan metode literatur.
1.      Metode Observasi
Metode observasi  yaitu turun langsung ke lapangan, yang di maksudkan  turun langsung ke lapangan adalah kami melakukan observasi mendata tentangurban farming dengan caraalternative  bercocok tanam menggunakan media tanam baru. Setelah mendapatkan data dari observasi yang kami lakukan, maka kami mencoba untuk menerapkan urban farming yang mengarah pada ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal. Selama kami melakukan percobaan tersebut kami juga mengamati cocok atau tidaknya program urban farming untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan untuk pertanian berkelanjutan guna memajukannya ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal.

2.      Metode Telaah Literatur
Metode telaah literatur yaitu mengumpulkan data dan informasi yang kami butuhkan seputar urban farming, cara alternatif bercocok tanam dan berbagai macam media baru untuk melakukan urban farming serta bahan pangan yang berbasis kearifan lokal . Data atau informasi yang kami dapatkan dapat berasal dari buku-buku panduan ataupun informasi maya yaitu internet. 
  
BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil Observasi
Observasi untuk penelitian kali ini kami lakukan di lingkungan sekolah kami SMA IPIEMS Surabaya. Observasi kami lakukan di sekolah, karena sekolah kami membentuk organisasiyang bernama “ Eco School “. Organisasi tersebut dibentuk dan memiliki tujuan untuk menjalankan progam penghijauan sekolah. Salah alasan yang membuat kami memutuskan ntuk menjadikan sekolah kami sebagai objek observasi adalah program yang sedang dijalankan oleh organisasi “ Eco School “ , salah satu program penghijauan yang sedang dilakukan dengan media vertikal, ini menjadikan daya tarik bagi kami untuk melakukan observasi di sekolah kami. Media tanam yang digunakan pada program penghijauan  yang dilakukan di sekolah kami adalah pot yang disususn secara vertikal karena terbatasnya lahan sisa yang ada. tanaman yang digunakan adalah tanaman hias yang tidak sulit untuk perawatannya.
Selain dilingkungan sekolah, kami melakukan observasi di lingkungan rumah, berikut gambar yang kami dapatkan sebagai hasil observasi kami :
                                                                        ( Gambar observasi didaerah perumahan )
Dari observasi yang kami lakukan dilingkungan perumahan kota Surabaya, kami mendapatkan salah satu penerapan urban farming oleh masyarakat dengan media tanam tetap menggunakan sisa lahan dan menggandakan fungsi garasi mobil sebagai media baru dalam bercocok tanam. Tanaman yang digunakan dalam gambar diatas dikhususkan untuk taaman merambat yang kemudian bermanfaat untuk menjadikan garasi teduh, contohnya adalah tanaman markisa dan pare.  Markisa dan pare merupakan salah satu tanaman merambat  yang juga bermanfaat sebagai bahan yang dapat dikonsumsi. Selain menghemat pengeluaran program urban farming juga dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk melestarikan bahan pangan yang berbasis kearifan lokal tersendiri.

                                            ( Gambar observasi disekolah kami SMA IPIEMS Surabaya )
Pada observasi yang kedua, kami melakukannya disekolah kami. Karena melihat program penghijauan yang diadakan disekolah kami juga menggunakan program yang sama, hanya saja penggunaan tanaman yang berbeda. Jika dalam urban farming tanaman yang digunakan adalah tanaman pertanian atau tanaman yang nantinya akan bermanfaat untuk dikonsumsi, untuk penghijauan disekolah kami tanaman yang digunakan tidak lain adalah tanaman hias. Pada urban farming penggunaan tanaman yang berbasis kearifan lokal sudah pasti, namun urban farming  juga dapat menggunakan tanaman yang juga berfungsi sebagai bahan obat herbal alami, jadi untuk program urban farming  itu sendiri bukan hanya dikhusukan pada tanaman yang bermanfaat untuk bahan pangan, melainkan uga dapat menggunakan tanaman yang berguna untuk hal lainnya.
Setelah melakukan observasi di dua lokasi, kami mulai merencanakan untuk melakukan program urban farming ditempat lain. Lokasi yang kami pilih untuk melakukan percobaan urban farming adalah labolatorium sekolah kami SMA IPIEMS Surabya yang memiliki sisa lahan sempit sehingga kami dapat memanfaatkannya sebagai lokasi percobaan urban farming, sehingga dapat menambah pengetahuan kami serta melengkapi karya tulis yang kami buat.
Setelah menyiapkan lokasi untuk melakukan percobaan urban farming, kami mulai memilih media tanam sebagai media yang nantinya akan kami gunakan, media tanam yang kami gunakan untuk percobaan kali ini adalah pot, karena mengingat program urban farming juga memanfaatkan peralatan yang sudah tidak digunakan lagi sehingga dapat berguna kembali. Pot yang kami gunakan adalah sisa dari pot yang tanamannya sudah tdak dapat tumbuh lagi, selain itu kami juga menggunakan media tanam hidroponik karena mengingat banyaknya wadah sisa penelitian yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SMA IPIEMS Surabaya setelah melakukan study tour. Jenis tanaman yang kami gunakan tentunya adalah tanaman yang berbasis kearifan lokal seperti sawi, tomat dan pare. Kami menggunakan tanaman pare, sawi dan tomat dikarenakan tanaman tersebut kebanyakan digunakan setiap hari untuk bahan pangan masyarakat. Jika kita dapat menanam dan menghasilkan hasil yang baik dengan perawatan sendiri kenapa tidak kita melakukan program urban farming secara serentak dengan jenis tanaman yang berguna yang kita inginkan, hal ini dapat merubah kualitas bahan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat lebih melestarikan bahan pangan lokal.   

             (Gambar percobaan program urban farming yang kami lakukan di labolatorium SMA IPIEMS Surabaya )
Setelah kami melakukan observasi dan melakukan percobaan langung tentang urban farming,  kami menyimpulkan bahwa program uraban farming dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tentang pengelolaan lingkungan untuk pertanian berkelanjutan ( sustainability agriculture ), guna menwujudkan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal.
                                                               
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari penerapan urban farming  dilihat dari permasalahan yang ada dan observasi serta percobaan penerapan urban farming yang telah kami lakukan di sekolah kami, maka program urban farming dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi bagaimana mengelola lingkungan untuk mencapai pertanian berkelanjutan sehingga ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat terwujud.

Saran
Saran yang ingin kami ajukan setelah melakukan beberapa observasi dan melakukan penerapan langsung program urban farmng di sekolah  adalah, pemerintah segera merealisasikan program urban farming  secara merata di seluruh Indonesia agar permasalahan pengelolaan lingkungan dapat diatasi dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dapat ditingkatkan kembali melalui urban faming.

  
DAFTAR PUSTAKA




" Semoga bermanfaat dan trimakasih ... ^^ "